Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile
Ombahku

@ombahku

ID: 387748122

calendar_today09-10-2011 16:11:10

80,80K Tweet

2,2K Followers

848 Following

Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

TahooMan™️ KAGAMA Miris sekali‼️ Di masa pensiunnya, bukannya bisa menikmati hidup dengan tenang, damai, dan santai, justru yang terlihat adalah kegelisahan yang tak berujung. Padahal dulu, selama satu dekade berkuasa, begitu digdaya dan penuh kuasa. Semua mendekat, semua memuji, bahkan tak

Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

Sebaiknya Kementerian Dalam Negeri, jangan hanya menambah Wamen sebanyak 3 orang tapi 38 orang, sesuai jumlah provinsi saat ini. 😂😂😂

inilahcom (@inilahdotcom) 's Twitter Profile Photo

Terdakwa kasus penerimaan suap, hakim nonaktif Djuyamto, berencana mengembalikan uang Rp5,5 miliar kepada Kejaksaan Agung (Kejagung). Uang tersebut berasal dari hasil penjualan lahan untuk kantor terpadu Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) di wilayah Kartasura yang saat

Terdakwa kasus penerimaan suap, hakim nonaktif Djuyamto, berencana mengembalikan uang Rp5,5 miliar kepada Kejaksaan Agung (Kejagung). Uang tersebut berasal dari hasil penjualan lahan untuk kantor terpadu Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) di wilayah Kartasura yang saat
Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

tirtoid Menghilangkan nyawa anak bangsa dengan cara biadab berupa melindas dengan kendaraan taktis, tapi hanya disanksi etik, ini bukan akuntabilitas, ini pelecehan terhadap rasa keadilan. Ketika pelanggaran berat dibungkus kata ‘etik’, Polri seolah bilang : nyawa rakyat tak lebih dari

Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

Never Mungkin Jokowi dan para gerombolannya masih hidup dalam nostalgia masa lalu, masa di mana siapa pun yang kritis bisa langsung dilaporkan, dan setiap laporan mereka selalu disambut manis oleh aparat. Mereka tampaknya masih berharap, bahkan mencoba menekan Parcok, agar kembali

<a href="/neVerAl0nely___/">Never</a> Mungkin Jokowi dan para gerombolannya masih hidup dalam nostalgia masa lalu, masa di mana siapa pun yang kritis bisa langsung dilaporkan, dan setiap laporan mereka selalu disambut manis oleh aparat. 

Mereka tampaknya masih berharap, bahkan mencoba menekan Parcok, agar kembali
Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

Presiden kopi Jangankan antar kementerian dan lembaga yang dibuat ribut dan kini saling lempar tanggung jawab, antar rakyat sejak awal saja sudah dibuat terbelah dan berkelahi sejak lama, dari akar rumput hingga elite atas. Labelisasi, stigma, dan polarisasi menjadi warisan paling buruk dari

Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

MANTO GUDONO SK Serius? Untuk urusan makan bergizi saja harus belajar ke luar negeri? Padahal di dalam negeri, sudah ada ribuan sekolah keagamaan, pesantren, seminari, pasraman, dan vihara yang selama puluhan tahun mampu mengelola dapur umum dan menyediakan makanan bergizi setiap hari, tanpa

Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

Jejak digital. Serius? Untuk urusan makan bergizi saja harus belajar ke luar negeri? Padahal di dalam negeri, sudah ada ribuan sekolah keagamaan, pesantren, seminari, pasraman, dan vihara yang selama puluhan tahun mampu mengelola dapur umum dan menyediakan makanan bergizi setiap hari, tanpa

Kompas.com (@kompascom) 's Twitter Profile Photo

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jogotirto, yang berlokasi di Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, resmi menghentikan operasionalnya mulai 13 Oktober 2025. Keputusan ini diambil akibat belum turunnya anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN). Sumber: yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/1…

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jogotirto, yang berlokasi di Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, resmi menghentikan operasionalnya mulai 13 Oktober 2025. Keputusan ini diambil akibat belum turunnya anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Sumber: yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/1…
Ombahku (@ombahku) 's Twitter Profile Photo

Buat, Gading Marten Mungkin bisa bantuin Joko Widodo melunasi utang proyek KCIC ini, sekalian ajak teman-temannya, khususnya yang katanya "Sultan" Andara Raffi Ahmad. Terima Kasih