Menjadi bijaksana bukan dari kata-kata, tapi dari jernihnya hati.

Setiap anak lahir dalam fitrah yang suci. Maka tugas kita bukan hanya mendidik, tapi juga menjaga cahaya mereka agar tak padam oleh dunia.

Senyuman, perhatian, atau bantuan kecil bisa menjadi penyelamat bagi seseorang di titik paling gelap hidupnya.

Ibadah mengingatkan kita untuk apa kita bekerja, dan kerja menguji seberapa tulus kita beribadah.

Beberapa hadits menyebutkan bahwa mendidik anak dengan baik lebih utama daripada sedekah, dan anak shalih yang mendoakan orang tua akan memberikan manfaat bahkan setelah orang tua tiada.

Masyarakat yang sehat dibangun bukan hanya oleh aturan, tapi oleh adab saling menghormati.

Semakin dalam kasih sayang dan semakin besar perhatian kita kepada sesuatu, maka semakin tulus dan besar pula kesediaan kita mengoreksinya.

Senang itu sementara, susah juga sementara, biasa saja.

Keadilan tidak lahir tiba-tiba di masyarakat. Ia tumbuh dari kebiasaan kecil: menepati janji, tidak meremehkan orang, memberi hak pada yang berhak. Mulailah dari diri kita.

Menjaga amanah itu seperti estafet, bukan hanya soal adu cepat, tapi memastikan titipan sampai dengan selamat ke tangan berikutnya.

Menjaga kemerdekaan berarti menjaga semangat kerjasama dan bahu membahu meraih suatu tujuan mulia.