🔥The 9th Round of Easy Loan, Earn $40 Reward is in progress❗️ ⏰ Promotion Period: January 15th - Feburary 15th, 2025 👉 Register now and check more details at gate.io/campaigns/358

Hembus angin di rambut hitammu, jatuh tergerai Tatapanmu menyelinap geulis di antara gerimis Kudekap tubuhmu, aku tatap wajahmu lalu manis sekali Tak ada wanita semanis kamu, sungguh Entah sketsa apa yg kugaris, rasanya aku hanya melukis gerimis yg menetes di lentik bulu matamu

Ingin aku ke nirwana bukan unt menikahi bidadari tp hanya untuk menulis puisi di mataair agar sungai menghanyutkannya ke samudera menjadi gerimis membasahi semesta Kau akan saksikan kilau cemerlang pelangi dan bintang2 huruf2 puisi yg kukarang Petunjuk perjalanan Cintaku padamu

Aku jatuh cinta padamu, pd embun yg langut di matamu Menatapmu, kupandang bening mayapada melambaiku, sejuk telaga menungguku, aku terjun ke dlm jiwamu Aku jatuh cinta padamu, pd tulip yg mekar di hatimu Memelukmu, spt wangi musim puspa, rasanya spt di swarga kamu peri di dlmnya

Juwita, pandanglah rembulan tak takut pd kepekatan Membebaskan cahayanya hanyut bersama angin malam Selaksa puisi bersahutan di celah2 ranting kesenyapan Memeluk gemuruh rindu di matamu yg tak pernah lekang (Seperti bulan purnama diatas pelataran kau menatapku teduh di pangkuan)

Ketika sepasang lebah bersenggama di udara, riuh menggema Mas Roeby..! Kekasihku datang menyeru Dipandangnya pipiku basah oleh air mata Aku terkesima dan berdiri hendak berkata Sssttt, tak usah bicara..! lirih kekasihku berbisik Jangan menangis Tulis saja puisi Jangan bicara

Duhai kamu yg kucinta Acap kali namamu kutulis dg pena Kunanti hadirmu memberi daya cipta Duhai kamu cintaku Jgn sampai ada nama lain di diaryku Usik dan hiasi mimpiku Batasku mulai menepi Seiring lara hati Beri alasan yg dpt kumengerti Agar ku bisa menanti lebih lama lagi

Puisi sang penggoda Membius genit para pemuja dg bait2 cintanya Setiap diksinya memeram beribu gelora Si pemuja pun terlena menafikan realita Hari ini ada lagi yg gila Si pemuja mengalunkan irama luka Ia terbahak di celah tangisnya Kalut matanya menatap bait2 cinta sang penggoda

O, adinda yang manis Sungging senyummu tipis Ijinkan untuk kulukis Ah gak jadi pingin pipis O, adinda yang centil Hidungmu terlihat mungil Ijinkan untuk kucuil Ah gak jadi ada upil O, adinda yang cantik Bulu matamu lentik Ijinkan untuk kutarik Ah Gak jadi bau tengik

Pada rindu yg kesekian kalinya Membuat rindu kehilangan kita Kita sepasang hati keras kepala Karena egois diantara kita Namun rindu merintih pulang Pada hati yg dulu kita jaga Pada jarak dan waktu Kau dan aku sebatas spasi Yg diam dlm satu ruangan Tp tak ada ikrar perpisahan

Kau mungkin tak tahu sepiku Menjumpai hari tanpa cinta Kau tak akan paham sayat lukaku Krn cinta tlah membuang belatinya Memimpikan parasmu adl siksa Kesepian adl keseraman dlm kebekuan Kau tlah mjadi bisa bagi darahku Saat aku dlm rindu dan sepi Itu berarti aku tungku tanpa api

Tidak ada tempat aman untuk sembunyikan perasaanmu Pada senyumkah? aku dpt membaca cinta dlm sunggingmu Pada kerling? Ah, justru kejapmu jadi pelangi, smakin jelas betapa indah cinta di matamu Sabarku tak bertepi Dan di balik semua ragumu Aku tahu kau tdk bisa melepaskan cintamu

Bidadariku Lihatlah malam tanpa bayu Bila bibirmu kering dan lesu Bulan redup cahaya terperangkap kabut Bila matamu sayu dan kusut Langit kelam bintang kusam dan tenggelam Bila wajahmu pucat dan lebam Cepat sembuh sayang,sebutir doa, segelas cinta Mata dan hatiku terjaga untukmu

DM yg kau kirimkan padaku kata2 penuh makna bergambar kupu2 dan setangkai mawar, hatikupun bergetar Merah menyala bunga merekah di sudut mataku kepak sayapnya bercahaya bak kilau kaca jendela dgn sebuah panorama indah Dan wajah yg menunggu balasku tersenyum seindah pelangi pagi

Tatapmu genit terselip pd setiap pandang, senyum nakal tingkah binal, walau kadang dr bibirmu tebal berlipstik, terbentang kisah para nabi dan lukisan surga lewat kata2 Ingatanku kembali pd lembar2 kisah benang asmara terlarang diantara kita, sekeras petasan seterang kembang api

Jelang malam nyalakan harapan Bergincu maniskan senyuman Bersolek merayulah tuan Jajahkan tubuh tuk makan Malam beranjak Sepi merebak Gincu dan bedak Mulai mengerak Pamitlah bulan Tidurlah impian Jelang siang Harapan hilang Berhadapan dg kenyataan Lapar disandang bungkam senyuman

Tak perlu berduka kasih Dgn bermuram dlm sepi Tumpahkan sj airmatamu Agar kudengar gemuruhnya Rebahlah dlm haribaan Unt kaucurahkan sgala kenestapaan Tak kan kuusap sembab matamu Tak kan kuhapus bekas basahnya Biarlah mjadi sungai di lembah hatiku Akulah muara sgala kesedihanmu

Pelukan kita adalah segara Menghanyutkan segala dera Di sana gelombang cinta tak kenal lelah Membuat rindu seteduh lautan biru tak keluh menyusun gemuruh Membuat kecemasan berderai hilang di pasir pantai lengang Kita pun tertawa, membelah kelam Spt ombak berpantun meneriak karang

Malam menggilas senja ketika pajero melesat membelah kelam,pepohonan berkelebat dan meniada,tersisa aku sendiri tanpa kata Wajahmu masih melekat,bekas ciuman mengembun dikaca menorehkan huruf cinta Lampu2 kota lindap dlm gelap,tak ada yg menemani perjalanan ini selain musik rindu

Jalan yg kita lalui tak berujung, kita pahat dg jejak langkah, terus melangkah spt cinta yg tak mengenal menyerah Di situ jejak2 menjelma tetirah. Aku hanya mampu melangkah bersamamu Kamulah kehidupan yg dipenuhi kuncup2 melati senantiasa bersemi, tubuh wangi yg kukecup tiap pagi